Penerapan 5R Di Lingkungan Kerja Fakultas Teknologi Dan Sains Dalam Rangka Peningkatan Etos Kerja
DOI:
https://doi.org/10.56854/jphb.v1i3.115Keywords:
5R, Fakultas Teknologi dan Sains, Etos KerjaAbstract
5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) merupakan budaya organisasi tentang bagaimana individu dalam organisasi tersebut memperlakukan tempat kerjanya secara benar yang diadopsi dari istilah Jepang yang sering disebut 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Dengan menerapkan 5R, diharapkan meningkatkan efisiensi dan kualitas ditempat kerja dengan mengelola tempat kerja yang baik dan berkelanjutan. Selain itu alasan penerapan 5R, tempat kerja akan terlihat lebih bersih dan nyaman untuk dipandang. Hasil yang enak dipandang mata, akan memberikan motivasi tersendiri bagi anggota organisasi.
Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh institusi adalah adanya mental karyawan yang tidak sinergi. Pegawai dengan mental kurangnya motivasi, kurang terampil, kurang loyal, kurang menghargai waktu, kurang disiplin, sering mangkir, berkerja asal-asalan, suka mengeluh, akan mengganggu perkembangan dan berjalannya institusi. Sehingga dibutuhkan budaya dan perilaku yang unggul untuk berpikir dan bertindak menghasilkan yang terbaik, berorientasi masa depan, adaptif terhadap perubahan, bergairah menjadi pionir dan tetap menjaga kebersamaan.
Implementasi 5R melalui beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pengenalan 5R , tahap pemilahan (Resik), tahap penataan (Rapi), tahap pembersihan (Resik), tahap pemantapan (Rawat) dan tahap pembiasaan (Rajin). Untuk mengetahui efektifitas Implementasi 5R ini dilakukan sampling kerja untuk mengukur utilitas kerja sebelum dan sesudah Implementasi 5R. Selain itu salah satu tujuan dari Implementasi 5R adalah untuk merubah budaya kerja karyawan kearah yang lebih baik maka dilakukanlah penelitian kualitatif perubahan sikap dan perilaku hasil implementasi 5R kearah yang lebih baik dengan menetapkan indikator-indikator perubahan untuk menentukan persepsi positif (terjadi perubahan sikap dan perilaku karyawan kearah yang lebih baik) dan persepsi negatif (tidak terjadi perubahan sikap dan perilaku kearah yang lebih baik). Dari hasil Penelitian diharapkan bahwa Implementasi 5R dapat membawa persepsi positif yang berarti terjadi pergeseran budaya kerja kearah yang lebih baik. Sehingga implementasi 5R ini perlu adanya kesinambungan agar dapat bertahan dan memberi hasil yang lebih baik lagi.
References
Henry, S. 2011. Pengaruh Dari Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja. Tesis. Medan. USU
Jahja, Kristanto. (2009). Seri Budaya Unggulan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), 3 th ed. Jakarta: Productivity and Quality Management Consultan
Osada, T.2000. Sikap Kerja 5S. Jakarta : Pustaka Binaman Presindo
Tangguh, E. N. 2015. Peran Semangat Kerja sebagai Mediasi Pengaruh Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Sariguna Prima Tirta Cabang Jember. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Waluyo, P. 2011. Analisis Penerapan Program K3/5r Di Pt X Dengan Pendekatan Standar Ohsas 18001 Dan Statistik Tes U Mann-Whitney Serta Pengaruhnya Pada Produktivitas Karyawan. Jurnal Standardisasi, 3(13): 192-200.
Riduwan.(2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Santoso, S.(2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT Elex Media Komputindo: Jakarta