Efek Abu Hasil Erupsi Gunung Marapi dan Biochar Kulit Kopi Terhadap Perubahan Sifat Kimia Andisol
DOI:
https://doi.org/10.56854/jta.v2i2.199Keywords:
Abu Vulcanik, Gunung Marapi, Andisol, BiocharAbstract
Hasil letusan gunung api adalah pelepasan abu vulkanik dengan volume yang cukup besar dan merupakan sumber cadangan unsur hara bagi tanah. Di sisi lain, biochar kulit kopi, sebuah produk berbasis biomassa yang dihasilkan dari pirolisis kulit kopi, telah menarik perhatian sebagai perbaikan tanah yang berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas 3 percobaan dan 3 ulangan.Macam perlakuan dalam penelitian ini adalah Kontrol (K), 5 ton/ha Abu Gunung Marapi (A), 5 ton/ha Biochar Kulit Kopi (C) dan dilakukan inkubasi selama 1 bulan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian 5 ton abu vulkanik Gunung Marapi meningkatkan Nilai pH dari 4,78 menjadi 6,33. kadar P-Olsen (ppm) meningkat dari 41,43 menjadi 44,98. Kadar C-Organik (%) menurun dari 2,96 menjadi 2,73. Nilai KTK (cmol/kg) dari 26,50 menjadi 33,20. Kadar N-total (%) sebesar 0.31. Sedangkan pemberian 5 ton Biochar Kulit Kopi meningkatkan Nilai KTK (cmol/kg) dari 26,50 menjadi 39,80, lebih baik dari pemberian abu gunung. Pemberian abu vulkanik Gunung Marapi dapat meningkatkan pH tanah dan ketersediaan fosfor, sementara pemberian biochar kulit kopi menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan dalam nilai KTK tanah. Kedua bahan tersebut memiliki potensi untuk memperbaiki sifat-sifat tanah Andisol