Kendala dalam Pembelajaran Penjumlahan Pecahan dari Operasi Konkrit Menuju Operasi Formal di SMP Tunas Pelita Binjai
DOI:
https://doi.org/10.56854/jipm.v1i1.89Keywords:
Kendala, Pembelajaran, Penjumlahan pecahan, Operasi konkrit, Operasi formal, SMP Tunas Pelita BinjaiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kendala guru dalam pembelajaran penjumlahan pecahan dari operasi konkrit menuju operasi formal dan kesulitan yang dialami siswa dalam menguasai materi sub tersebut. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Tunas Pelita Tahun Pembelajaran 2013/2014. Metode ekspositori dan metode pemecahan masalah digunakan dalam menyusun pembelajaran. Data yang dikumpulkan meliputi kendala guru dan kesulitan siswa dalam pembelajaran, yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Instrumen tes digunakan untuk mengukur penguasaan siswa, dan instrumen tersebut telah divalidasi sebelum digunakan. Kesalahan siswa dalam penjumlahan pecahan terdiri dari 8 jenis kesalahan, seperti kesalahan dalam memberi pengertian, tahapan penjumlahan, kecerobohan, operasi, komputasi, penetapan aturan penjumlahan, pemahaman soal berbentuk cerita, dan prosedur kertas kosong. Kendala guru meliputi kurangnya pemahaman konsep pecahan, lemahnya kemampuan mengilustrasikan penjumlahan pecahan secara konkrit, dan kesulitan mengaitkan konsep prasyarat seperti pecahan ekuivalen dan pecahan senama. Selain itu, persiapan guru dalam merancang pembelajaran juga kurang baik dalam menyampaikan konsep dasar pecahan melalui benda konkrit.