Penerapan Arsitektur Hijau dalam Perancangan Gedung Sentra Kuliner di Wonosobo
DOI:
https://doi.org/10.56854/jei.v2i2.185Keywords:
Kuliner, Gedung Sentra Kuliner, Green ArchitectureAbstract
Kabupaten Wonosobo merupakan kabupaten yang kaya akan kuliner, memiliki beragam makanan khas seperti mie ongklok, megono dan tempe kemul. Kabupaten Wonosobo memiliki potensi yang cukup baik dalam bidang kuliner, tetapi potensi tersebut kurang didukung dengan adanya fasilitas untuk pelaku maupun komunitas kuliner terutama pedagang kaki lima. Untuk mendukung potensi tersebut, dibutuhkan sebuah ruang kuliner sebagai wadah untuk menciptakan dan mengembangkan perkulineran, sehingga dapat memunculkan ide-ide kreatif seputar kuliner. Green architecture diterapkan guna menciptakan lingkungan yang sehat dan hemat energy dalam gedung sentra kuliner di Wonosobo. Prinsip arsitektur hijau memungkinkan tercipta sebuah desain yang unik dan minim memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, menganalisa dan menyimpulkan data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan serta menggunakan metode dokumentatif, serta perancangan desain dengan menerapkan prinsip green architecture. Penerapan prinsip green architecture diwujudkan pada perancangan gedung sentra kuliner di Wonosobo melalui pengolahan tapak, pengolahan air hujan, penerapan inner courtyard, penerapan panel surya, bentuk dan tata masa bangunan, tampilan bangunan.