Adat Sebagai Faktor Utama Yang Menghalangi Cinta Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
DOI:
https://doi.org/10.56854/jspk.v2i2.175Keywords:
Adat, Cinta, Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Sosiologi Sastra, Teori SastraAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi untuk menganalisis novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka, mengenai adat sebagai faktor utama yang menghalangi cinta dan pengaruhnya terhadap cinta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana adat sangat memengaruhi nasib cinta diantara tokoh Zainudin dan Hayati. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosiologi sastra, yaitu sebuah pendekatan dalam sosiologi sastra yang digunakan untuk menganalisis latar, penokohan, dan peristiwa dalam karya sastra. Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan adanya pengaruh kuat sebuah adat terhadap perjalanan dan nasib cinta Zainudin bersama Hayati yang tak bisa bersatu sehingga menimbulkan penderitaan, karena Zainudin dianggap tak berbangsa ibu, yaitu garis keturunannya diambil dari ibu (matrilineal) bukan diambil dari ayah seperti daerah lainnya. Sebab itu, meskipun seorang anak berayah Minangkabau, jika ibunya orang lain (diluar Minangkabau) dia dianggap orang lain. Menurut adat Minangkabau, anak itu dinamai “anak pisang”.